Minggu, 12 Februari 2017

Tentang Kiyai oleh KH Ahmad Mustofa Bisri

Liputan6.com, Jakarta - Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatuh Tholibin, Rembang, KH Ahmad Mustofa Bisri atau lebih sering dipanggil dengan Gus Mus, menjelaskan makna kata kiai. Dia menegaskan kiai bukanlah terjemahan kata ulama sebagaimana yang banyak dipahami masyarakat selama ini.
"Kiai itu istilah budaya Jawa. Kalau di Sumatera ada kata kiai, itu meniru Jawa. Kalau di Malaysia ada kata kiai, itu meniru Jawa," ujar Gus Mus dikutip dari ceramah di Pondok Pesantren Al Asnawi Magelang, yang diupload di Youtube, Kamis 2 Februari 2017.
Baca Juga
Gus Mus yang juga tokoh Nahdlatul Ulama (NU) ini menyatakan, pemberian label kiai kepada para pemuka agama di masa lalu, dikarenakan tidak ditemukan kata yang pas dalam Bahasa Arab.
"Karena tidak menemukan, ya dicarikan padanan kata paling dekat, yakni ulama atau wong alim (orang pintar). Ulama merupakan bentuk jamak (gabungan kata) alim. Pintar dalam apa aja, bukan hanya soal agama," ujar dia dalam ceramah dengan bahasa Jawa itu.
"Profesor Habibie, ahli pesawat terbang itu dalam Bahasa Arab juga disebut alim. Dia mengerti, pintar masalah pesawat. Einsten atau Galileo juga bagian dari ulama," tambah Gus Mus.
Selain belum ada padanan kata dalam Bahasa Arab, bagi orang Jawa sebutan kiai disematkan kepada sosok yang dihormati. Disebut kiai karena salah satu cirinya punya ilmu dan mengabdikan dirinya untuk masyarakat.
"Kiai mbiyen (dulu) itu mewakafkan dirinya untuk umat. Tidak dibayar. Santri tidak bayar, apalagi pemerintah. Blas, kecuali untuk kampanye," kata dia.
Kiai masa lalu mencari penghasilan dengan menulis buku atau kitab dari yang telah diajarkan kepada santri dan masyarakat. Mereka kemudian menjual dan mendapat keuntungan dari situ.
"Kok mau? Itu karena kiai pesantren dulu yang ditiru adalah Rasulullah," ujar Gus Mus.








Sabtu, 04 April 2015

Daftar Daerah, Kabupaten / Kota yang Melaksanakan Pilkada Serentak 2015-2016, Kabupaten Rembang (20-07-2015)

16 kabupaten/kota di Jawa Tengah, yakni Kota Semarang (19-07-2015), Kabupaten Rembang (20-07-2015), Kabupaten Kebumen (26-07-2015), Kabupaten Purbalingga (27-07-2015), Kota Surakarta (28-07-2015), Kabupaten Boyolali (03-08-2015), Kota Pekalongan (09-08-2015). Lalu, Kabupaten Blora (11-08-2015), Kabupaten Kendal (23-08-2015), Kota Magelang (29-08-2015), Kabupaten Sukoharjo (01-09-2015), Kabupaten Semarang (28-09-2015), Kabupaten Wonosobo (30-10-2015), Kabupaten Purworejo (30-10-2015), Kabupaten Wonogiri (01-11-2015), dan Kabupaten Klaten (02-12-2015).

Minggu, 10 Februari 2013

SEJARAH REMBANG


Sumber lain tentang Rembang dapat diambil dari sebuah manuskrip/tulisan tidak di terbitkan oleh Mbah Guru. Di sebutkan antara lain: “…kira-kira tahun Syaka 1336 ada orang Campa Banjarmlati berjumlah delapam keluarga yang pandai membuat gula tebu ketika ada di negaranya…”Orang-orang tadi pindah untuk membuat gula merah yang tidak dapat di patahkan itu.Berangkatnya melalui lautan menuju arah barat hingga mendarat di sekitar sungai yang pinggir dan kanan kirinya tumbuh tak teratur pohon bakau. Kepindahannya itu di pimpin oleh kakek Pow Ie Din; setelah mendarat kamudian mengadakan do’a dan semedi, kemudian di mulai menebang pohon bakau tadi yang kemudian di teruskan oleh orang-orang lainnya.
Tanah lapang itu kemudian di buat tegalan dan pekarangan serta perumahan yang selanjutnya menjadi perkampungan itu dinamakan kampung : KABONGAN; mengambil kata dari sebutan pohon bakau, menjadi Ka-bonga-an (Kabongan),…. Pada suatu hari saat fajar menyingsing di bulan Waisaka; orang-orang akan mulai ngrembang (mbabat,Ind : memangkas) tebu. Sebelum di mulai mbabat diadakan upacara suci Sembayang dan semedi di tempat tebu serumpun yang akan dikepras/di pangkas dua pohon, untuk tebu “Penganten”.Upacara pengeprasan itu dinamakan “ngRembang”, sampai di jadikan nama Kota Rembang hingga saat ini.”Menurut Mbah Guru, upacara ngRembang sakawit ini dilaksanakan pada hari Rabu Legi, saat di nyanyikan Kidung, Minggu Kasadha. Bulan Waisaka, Tahun Saka 1337 dengan Candra Sengkala : Sabda Tiga Wedha Isyara.

[sunting]Geografi

Kabupaten Rembang terletak di ujung timur laut Propinsi Jawa Tengah dan dilalui jalan Pantai Utara Jawa (Jalur Pantura), terletak pada garis koordinat 111000' - 111030' Bujur Timur dan 6030' - 706' Lintang Selatan. Laut Jawa terletak disebelah utaranya, secara umum kondisi tanahnya berdataran rendah dengan ketinggian wilayah maksimum kurang lebih 70 meter di atas permukaan air laut. Adapun batas- batasnya antara lain:
• Sebelah Utara  : Laut Jawa • Sebelah Timur  : Kabupaten Tuban Provinsi Jawa Timur • Sebelah Selatan : Kabupaten Blora • Sebelah Barat  : Kabupaten Pati
Kabupaten Rembang berbatasan langsung dengan provinsi Jawa Timur, sehingga menjadi gerbang sebelah timur Provinsi Jawa Tengah. Daerah perbatasan dengan Jawa Timur (seperti di Kecamatan Sarang, memiliki kode telepon yang sama dengan Tuban (Jawa Timur).
Bagian selatan wilayah Kabupaten Rembang merupakan daerah perbukitan, bagian dari Pegunungan Kapur Utara, dengan puncaknya Gunung Butak (679 meter). Sebagian wilayah utara, terdapat perbukitan dengan puncaknya Gunung Lasem (ketinggian 806 meter). Kawasan tersebut kini dilindungi dalam Cagar Alam Gunung Celering.

WISATA DI KABUPATEN REMBANG

SEKILAS KABUPATEN REMBANG


Kabupaten Rembang, adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Ibukotanya adalah Rembang. Kabupaten ini berbatasan dengan Teluk Rembang (Laut Jawa) di utara, Kabupaten Tuban (Jawa Timur) di timur, Kabupaten Blora di selatan, serta Kabupaten Pati di barat.
Makam pahlawan pergerakan emansipasi wanita Indonesia, R. A. Kartini, terdapat di Kabupaten Rembang, yakni di jalur Rembang-Blora (Mantingan).

Kabupaten Rembang terletak di ujung timur laut Propinsi Jawa Tengah dan dilalui jalan Pantai Utara Jawa (Jalur Pantura), terletak pada garis koordinat 111000' - 111030' Bujur Timur dan 6030' - 706' Lintang Selatan. Laut Jawa terletak disebelah utaranya, secara umum kondisi tanahnya berdataran rendah dengan ketinggian wilayah maksimum kurang lebih 70 meter di atas permukaan air laut. Adapun batas- batasnya antara lain:
• Sebelah Utara  : Laut Jawa • Sebelah Timur  : Kabupaten Tuban Provinsi Jawa Timur • Sebelah Selatan : Kabupaten Blora • Sebelah Barat  : Kabupaten Pati
Kabupaten Rembang berbatasan langsung dengan provinsi Jawa Timur, sehingga menjadi gerbang sebelah timur Provinsi Jawa Tengah. Daerah perbatasan dengan Jawa Timur (seperti di Kecamatan Sarang, memiliki kode telepon yang sama dengan Tuban (Jawa Timur).
Bagian selatan wilayah Kabupaten Rembang merupakan daerah perbukitan, bagian dari Pegunungan Kapur Utara, dengan puncaknya Gunung Butak (679 meter). Sebagian wilayah utara, terdapat perbukitan dengan puncaknya Gunung Lasem (ketinggian 806 meter). Kawasan tersebut kini dilindungi dalam Cagar Alam Gunung Celering.

[sunting]Pembagian administratif

Kabupaten Rembang terdiri atas 14 kecamatan, yang dibagi lagi atas 287 desa dan 7 kelurahan serta memiliki luas wilayah meliputi 101.408 ha. Pusat pemerintahan berada di KecamatanRembang.